Trump Ditusuk Sekutu dari Belakang, King Dolar Dibuat Sakit Parah

Dolar Dibuat Sakit,  Dolar Amerika Serikat (AS) mencatatkan kinerja semester I tahun 2025 dengan sangat buruk. Dilansir dari Refinitiv, dolar AS sudah melemah 10,14% dari awal tahun Dilihat dari indeks dolar AS (DXY), di pembukaan tahun 2025 DXY berada di level 109,39 sebelum akhirnya terjun cukup dalam sampai di penutupan Rabu (25/6/2025) berada di level 97,67. Penurunan ini tercatat sebagai performa terburuk dolar AS dalam waktu 6 bulan pertama sejak 1985, setelah sebelumnya performa semester I terburuk dolar AS terjadi pada tahun 1985.

King Dolar Dibuat Sakit

Trump Ditusuk Sekutu dari Belakang, King Dolar Dibuat Sakit Parah – Bank of America melaporkan bahwa investor institusional Eropa, termasuk dana pensiun dan perusahaan asuransi, telah memangkas eksposur mereka terhadap dolar AS ke level terendah sejak 2022. Realokasi ini terutama terjadi lewat penjualan saham-saham AS, mencerminkan kekhawatiran terhadap prospek pasar ekuitas di Negeri Paman Sam.

Trump Ditusuk Sekutu dari Belakang, King Dolar Dibuat Sakit Parah

Pengantar

Dalam dunia politik dan ekonomi global, dua isu besar tengah berlangsung: tekanan dari sekutu terhadap Donald Trump dan tekanan hebat terhadap dolar AS—julukan “King Dollar”. Meski tampak terpisah, keduanya saling berkaitan dalam mengguncang stabilitas kebijakan dan aset global.


Konflik dari Dalam: “Trump Ditusuk Sekutu dari Belakang”

Kritik Keras Terhadap Jerome Powell

Beberapa sekutu Trump secara terbuka mengkritik Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell. Trump menuduh Powell “terlalu lambat” dan bahkan menyebutnya “stupid” atau “major loser” +6. Selain itu, penasihat ekonomi Kevin Hassett pernah menyarankan agar Trump mempertimbangkan opsi untuk memecat Powell .

Ancaman Intervensi Terhadap The Fed

Langkah ini bukan hanya kritik biasa—Trump dan timnya tampak siap mengintervensi institusi independen seperti The Fed. Pusat kekhawatiran adalah bahwa intervensi semacam ini bisa menurunkan kredibilitas dan kepercayaan pasar terhadap independensi bank sentral .

“Secubit dari Dalam”: Isu Antara Sekutu dan Bank Sentral

Meskipun Trump secara terbuka menentang Powell, sekutunya seperti Hassett dan Bessent juga memengaruhi opini publik dan membuat tekanan lebih kuat. Ini adalah bentuk “penusukan dari belakang”—sekutu yang memanfaatkan media dan kebijakan untuk melancarkan kritik lebih agresif yang merusak posisi Presiden secara tidak langsung.


“King Dollar” di Tekanan Hebat

Dolar Merosot ke Level Terendah 3 Tahun

Dolar AS saat ini berada di level terendah dalam tiga tahun terakhir—jauh dari simbol kekuatan yang biasa disebut “King Dollar”  Ia telah turun sekitar 10% tahun ini , mengalami tekanan dari pelemahan tajam terhadap euro, yen, dan franc Swiss.

Penyebab Pelemahan Dolar

  • Kritik terhadap The Fed: Kekhawatiran soal independensi bank sentral memicu investor untuk keluar dari dolar .
  • Tarif dan Kebijakan Proteksionis: Tindakan Trump yang agresif menaikkan tarif terhadap Eropa, China, bahkan peringatan terhadap sekutu, menimbulkan ketidakpastian ekonomi global .
  • Resesi dan Modal Keluar: Investor global memindahkan modal dari AS ke Eropa dan Jepang karena kekhawatiran resesi dan ketidakpastian politik .

Dampak Global: Central Bank dan Reli Dolar

Menurut survei OMFIF, 70% manajer cadangan bank sentral enggan menambah aset dolar karena situasi politik yang tidak stabil . Bahkan ECB mulai menyiapkan skenario apabila akses dolar terganggu .


Dampak Ekonomi dan Politik

Suku Bunga dan Inflasi

Pelemahan dolar mendorong ekspektasi pemangkasan suku bunga (rate cut) oleh The Fed, yang sudah diperkirakan akan terjadi pada Juli reuters.com. Jika suku bunga turun, inflasi bisa meningkat dan tekanan pada harga impor akan semakin berat.

Eksport dan Harga Konsumen

Dolar yang melemah membuat impor lebih mahal, menekan daya beli konsumen AS. Ini juga mendorong harga-harga barang impor seperti elektronik, pakaian, dan bahan bakar naik .

Kepercayaan Publik dan Pasar Global

Serangkaian kritik Trump terhadap The Fed dan ancaman intervensi menciptakan persepsi bahwa kebijakan ekonomi tidak stabil. Hal ini memicu pelarian modal dari AS, menggenjot volatilitas pasar saham dan mata uang asing .


Contoh & Data Mendukung

Isu Dampak utama Data/Contoh
Pelemahan Dolar Level terendah dalam 3 tahun ICE Dollar Index di kisaran 97.9–98.6
Ekspektasi Fed Cut Pasar depan suku bunga menghitung pemangkasan di Juli Peluang ~25% pemangkasan
Sentimen Investor Survei 70% bank sentral enggan tambah dolar OMFIF survey
Respons Global ECB dan bank Eropa bersiap dengan skenario kedaluwarsa dolar Reuters

Rekomendasi dan Prospek Ke Depan

Untuk The Fed

  • Tegaskan kembali independensi dengan membatasi pengaruh politik.

  • Jaga komunikasi pasar agar kebijakan suku bunga berdasarkan data ekonomi, bukan tekanan eksternal.

Untuk Pemerintah AS

  • Perhatikan efek samping kebijakan proteksionis dan tegaskan dialog dengan aliansi untuk meredam kekhawatiran global.

  • Gunakan retorika lebih hati-hati agar tidak memperburuk sentimen pasar.

SebagaInvestor & Pelaku Pasar

  • Diversifikasi aset dalam mata uang lain dan logam mulia.

  • Perhatikan kebijakan tarif, suku bunga, dan data ekonomi utama seperti inflasi serta GDP.

BagiPembaca Umum

  • Waspadai dampak inflasi terhadap harga barang impor.

  • Perhatikan pergerakan bantuan suku bunga dan nilai tukar untuk pengelolaan keuangan pribadi.


Kesimpulan

Drama politik internal “penusukan dari belakang” terhadap Trump oleh sekutu melalui kritik pedas terhadap The Fed, telah menciptakan guncangan besar terhadap “King Dollar”. Pelemahan tajam dolar, penurunan kepercayaan global, serta ancaman terhadap stabilitas moneter dan fiskal adalah akibat langsungnya. Membangun kembali kepercayaan melalui independensi bank sentral, kebijakan yang tegas namun bijaksana, serta manajemen komunikasi pasar yang baik adalah kunci agar dolar kembali kokoh—yakni kembali menjadi raja global.

https://eleanor-lyons.com/

kera4d

Tags: ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*