Pengusaha Truk, Pungutan liar atau pungli yang dilakukan organisasi masyarakat atau ormas kembali terjadi. Setelah marak meminta Tunjangan Hari Raya (THR) menjelang Lebaran, kini ormas berulah dengan memalak truk barang di jalan.
Pengusaha truk kembali mengeluhkan tekanan yang mereka alami di lapangan. Tak hanya soal kenaikan harga operasional akibat menguatnya dolar AS, mereka juga harus menghadapi aksi premanisme dari sejumlah oknum organisasi masyarakat (ormas) yang memalak di jalan. Dua tekanan ini dinilai membuat industri logistik semakin terpuruk.
Keluhan Pengusaha Truk: “Beban Bertambah, Margin Menyusut”
Beberapa pengusaha truk mengungkapkan keresahan mereka akibat praktik pungutan liar yang kerap terjadi di wilayah distribusi. Ormas-ormas tertentu diduga memanfaatkan akses jalan atau lokasi bongkar-muat untuk meminta uang secara paksa. Jumlahnya bisa bervariasi, namun jika dikalikan dengan jumlah armada dan frekuensi perjalanan, nilai pungli tersebut sangat memberatkan.
“Setiap lewat daerah tertentu, sopir kami sering dihadang dan diminta ‘uang keamanan’. Kalau tidak dikasih, truk bisa dihambat, bahkan dilempari. Ini bikin kami rugi waktu dan uang,” keluh salah satu pemilik perusahaan truk di kawasan Bekasi.
Dolar AS Menguat, Harga Suku Cadang dan Solar Ikut Naik
Selain persoalan premanisme, pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) juga membuat pengusaha truk semakin tercekik. Harga suku cadang yang mayoritas impor melonjak tajam. Belum lagi bahan bakar seperti solar industri yang ikut terdampak fluktuasi nilai tukar.
“Komponen truk banyak yang impor. Begitu dolar naik, harga spare part ikut melonjak. Ditambah solar naik, makin berat operasional,” ujar seorang pengusaha logistik asal Surabaya.
Dampak Ganda: Efisiensi Sulit Dicapai
Kondisi ini membuat para pengusaha kesulitan menekan biaya operasional. Mereka terjepit di antara biaya yang terus naik dan permintaan pasar yang tidak stabil. Jika dipaksakan menaikkan tarif sewa truk, dikhawatirkan pelanggan akan lari ke kompetitor atau memilih moda transportasi lain.
Seruan ke Pemerintah: Bertindak Tegas dan Konsisten
Para pelaku usaha berharap pemerintah segera bertindak tegas terhadap aksi pemalakan oleh oknum ormas. Selain itu, diperlukan langkah-langkah strategis untuk menstabilkan harga solar dan menjaga nilai tukar agar dunia usaha tetap bisa bersaing.
Penutup
Tekanan ganda dari pemalakan ormas dan penguatan dolar AS menjadi tantangan serius bagi dunia logistik di Indonesia. Jika tidak segera ditangani, hal ini bisa berdampak pada rantai pasok nasional dan inflasi harga barang. Pemerintah diminta hadir dan berpihak pada pelaku usaha agar iklim bisnis tetap sehat dan berdaya saing.