Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) jelang penantian data ketenagakerjaan dari AS malam hari ini khususnya Non Farm Payroll (NFP).
Sedangkan secara mingguan, rupiah tampak mengalami apresiasi tipis 0,03%. Hal ini masih senada dengan performa minggu sebelumnya yang juga tampak menguat 0,28%.
NFP juga jadi indikator kesehatan ekonomi selain inflasi untuk jadi dasar pertimbangan kondisi perusahaan AS yang akan berdampak pada kebijakan moneter the Fed.
Selain itu, NFP menjadi gambaran tentang potensi aktivitas konsumsi ke depannya karena berhubungan dengan pekerjaan seseorang untuk mendapatkan gaji yang menunjang daya beli masyarakat.
Kalau NFP ini masih tinggi, maka kebijakan moneter akan cenderung lebih ketat. Data ini juga berdampak pada volatilitas pasar jangka pendek yang sering dimanfaatkan para trader, khususnya forex (termasuk rupiah).
Jelang rilis data ketenagakerjaan AS malam hari nanti khususnya NFP, rupiah tampak sedikit mengalami penguatan.
Data NFP menjadi sangat penting karena akan memberikan gambaran berapa tenaga kerja dari karyawan di perusahaan swasta dan pemerintah. Sekitar 80% tenaga kerja di AS terhitung sebagai NFP, jadi data ini cukup ideal jadi gambaran untuk employment AS terkini.