Harga minyak terpantau menguat setelah laporan EIA menunjukkan penurunan stok, sementara permintaan masih meningkat.
Merujuk data Refinitiv, pada penutupan perdagangan kemarin Kamis (9/1/2025) harga minyak jenis Brent menguat 1% ke posisi US$ 76,92 per barel. Sejalan dengan itu, untuk jenis West Texas Intermediate (WTI) terkerek naik 0,82% menjadi US$ 73,92 per barel.
Sementara pada perdagangan hari ini, Jumat (10/1/2025) hingga pukul 08,50 WIB, Brent masih melanjutkan kenaikan 0,21%, dan WTI menguat 0,22%.
Melansir laman MT Newswiter, kenaikan harga minyak terjadi setelah EIA melaporkan adanya penuruann stok minyak AS sebayak 1 juta barel pada pekan lalu. Meskipun, untuk stok bensin dan distilat, masing-masing masih naik lebih dari 6 juta bare.
Pasokan juga semakin mengetat setelah operator pelabuhan di China pekan ini melarang kapal tanker yang terkena sanksi dari Rusia dan Iran untuk membongkar muatan di tiga pelabuhannya, sehingga meningkatkan permintaan dari sumber pasokan lain.
Selain itu, ekspor minyak mentah melalui jalur laut dari Rusia turun ke level terendah sejak Agustus 2023, hal ini semakin menambah kekhawatiran pasokan.